Senin, 15 Desember 2008

tugas institutional advertising 2

Go Green Erlangga

10 cara mengendalikan biaya pemasaran
Ditulis oleh Administrator
Monday, 16 October 2006
Pengarang : Robert W. Bly adalah seorang copy writer periklanan dan konsultan spesialis yang berfokus pada pemasaran langsung dan pemasaran antar bisnis. Ia telah berpengalaman 25 tahun menyusun materi pemasaran bagi berbagai klien ternama seperti AT&T, IBM, dan Lucent Technologies. Ia juga telah menulis sedikitnya 50 judul buku, termasuk di antaranya The Complete Idiot’s Guide to Direct Marketing.The Copywriter’s Handbook, dan sebuah buku klasik The Elements of Technical Writing.

Terbitan PT. Penerbit Erlangga Hal. 129-130

  1. Manfaatkan iklan Anda lebih dari sekedar beriklan pada sebuah kolom.
    Memproduksi dan menjalankan iklan sangat mahal. Tetapi ada cara untuk membuat pesan iklan anda sampai ke tangan calon pelanggan Anda dengan biaya yang lebih murah.

    Cara termurah adalah mencetak ulang brosur dan membagikannya pada calon pelanggan setiap saat Anda memiliki kesempatan. Apabila anda mengirimkan keterangan lebih lanjut karena ada pelanggan yang memintanya, maka kirimkan juga iklan Anda dalam paket terebut. Hal ini akan mengingatkan calon pelanggan akan asalan dia menghubungi Anda dan mnegingatkan kembali mengenai iklan tersebut.

    Distribusikan iklan secara internal pada departemen lain-teknik, produksi, penjualan , pelayanan pelanggan, dan riset & pengembangan –untuk membuat mereka mengikuti usaha-usaha pemasaran yang sedang dilakukan. Yakinkan bahwa tenaga penjual Anda mendapatkan lebih banyak brosur dan mereka selalu membawanya setiap saat mengunjungi pelanggan.

    Manfaatkan iklan menjadi keterangan produk, dengan menambahkan spesifikasi teknis dan informasi tambahan mengenai produk di abgian belakang brousr tersebut. Hal ini menghindari biaya desain awal. Dan hal ini membuat iklan menjadi lebih berguna, karena pelanggan Anda mendapatkan dua informasi sekaligus.

    Brosur iklan ini dapat digunakan sebagai alat direct mail. Anda dapat mengirimkannya dengan menyisipkan kartu balasan surat penjualan. Dibanding brosur yang berlaku umum, surat penjualan dapat dibuat sesuai dengan penerima surat tersebut. Apabila Anda menggunakan iklan berseri dari sebuah produk atau lini produk, buatlah juga tambahan brosur produk. Hal ini membuat pelanggan menerima lebih banyak informasi dengan biaya yang lebih murah dibanding membuat brosur tersendiri. Apabila iklan anda menayangkan informasi yang penting, Anda dapat menawarkan cetak ulang gratis sebagai bahan pengetahuan bagi perusahaan dalam industri anda. Atau, apabila iklan Anda menayangkan hal-hal bersifat visual, Anda dapat menawarkan cetak ulang yang sesuai.
  2. Apabila suatu strategi berhasil, pertahankanlah .
    Sebagian besar pemasar, mengganti iklan lama dengan iklan baru hanya karena mereka bosan. Ini merupakan penghamburan biaya. Anda tidak perlu membuat iklan atau promosi baru apabila yang ada masih berjalan dengan akurat dan efektif. Anda harus menggunakan iklan Anda selama pelanggan masih bereaksi terhadapnya.

    Berapa lama iklan efektif dalam memberi hasil ? The Ludlow Corporation menggunakan iklan yang sama untuk mempromosikan produknya 41 kali dalam jurnal yang sama. Setelah 11 tahun, iklan ini dapat menarik minat pembeli jauh lebih banyak daripada pertama ditayangkan pada tahun 1966.

    Apabila iklan masih memiliki daya jual tetapi mengandung informasi yang perlu diperbaharui terus, maka lakukanlah, jangan menggantinya dan mulai dari awal. Cara ini tidak menyenangkan bagi manajer ataupun agensi tetapi sangat menghemat biaya.
  3. Jangan terlalu berlebihan menampilkan diri.
    Suatu hal yang aneh sering terjadi pada pemasang iklan apabila mereka memiliki kelebihan uang dalam anggarannya: Mereka membuat brosur dengan warna-warna mencolok, menggunakan cetak timbul dengan tinta emas, dan membuat laporan tahunan tebal yang diterbitkan oleh Fortune 500. Kemudian mereka berkata: “ Semua ini kelihatan hebat, mengapa kita tidak membuat brosur yang sama dengan ini?”

    Hal ini merupakan kesalahan. Penampilan dan gambar dari promosi harus ditentukan dari produk dan pasar Anda, bukan dari apa yang dilakukan oleh pesaing Anda. Membuat sesuatu yang berlebihan dibandingkan tujuan dan pembacanya hanya akan menghamburkan biaya. Dan hal ini bahkan dapat merugikan penjualan. Calon pelanggan Anda bisa meragukan apakah Anda mengerti akan kebutuhan pasar.
  4. Gunakan keterangan produk yang sistematis.
    Salah satu masalah umum adalah bagaimana mengiklankan sebuah produk pada banyak segmen pasar yang berbeda tetapi berukuran kecil. Setiap segmen memiliki kebutuhan yang berbeda dan akan membeli produk dengan alasan yang berbeda pula. Tetapi berdasarkan anggaran, Anda tidak dapat membuat brosur untuk setiap segmen kecil ini.

    Pemecahannya adalah menggunakan keterangan produk yang sistematis. Hal ini berarti membuat brosur dasar yang memiliki bagian kosong yang dapat diisi sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan dari calon pelanggan. Selain itu, bagian lain dari brosur, spesifikasi teknis, jasa, latarbelakang perusahaan, proses operasi, fitur produk, akan sama siapapun khalayaknya. Hanya beberapa bagian seperti manfaat produk bagi pengguna dan cara pemakaian, perlu disesuaikan dengan kebutuhan pembacanya.

    Dalam tata letak brosur seperti ini, bagian yang standar tetap sama, tetapi cetakan baru dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Dengan cara ini Anda dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan terhadap produk yang sama dengan tata letak dasar . Anda dapat menghemat waktu dan biaya.
  5. Gunakan cetak ulang artikel sebagai keterangan tambahan.
    Manajer promosi selalu dihujani dengan permintaan mendadak mengenai keterangan produk. Teknisi menginginkan informasi mengenai detail fitur teknik minor. Agen membutuhkan informasi untuk pelanggan tertentu, Setiap tenaga penjual memerlukan keterangan tambahan untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Tetapi angaran promosi hanya bisa membuat keterangan produk yang umum. Dana dan waktu yang ada tidak memungkinkan untukmemenuhi kebutuhan spesifik semua orang.

    Salah satu cara mengatasinya adalah dengan menggunakan cetak ulang artikel sebagai keterangan tambahan. Hal ini lebih baik daripada membuat keterangan yang sulit dimengerti karena sangat teknis, mintalah para tenaga teknis dan tenaga penjual menulis artikel mengenai topik khusus ini. Lalu, terbitkan artikel ini pada jurnal tertentu.

    Artikel seperti ini dapat digunakan sebagai keterangan tambahan dan umumnya memiliki kredibilitas yang lebih dibanding melakukan promosi langsung. Anda tidak membayar untuk mengatur tata letak artikel tersebut. Lebih dari itu, artikel adalah iklan gratis bagi perusahaan Anda.
  6. Carilah alternatif cara yang murah untuk mendatangkan penjualan.
    Perusahaan kecil umumnya secara sederhana mengukur keberhasilan dari iklan dari berapa banyak respon yang didapat. Mereka tidak terlalu peduli dengan membangun citra atau pengakuan, mereka hanya menghitung berapa respon yang masuk.

    Apabila hal itu juga merupakan pendekatan yang Anda lakukan, mungkin sebaiknya Anda tidak beriklan. Tujuan dari iklan bukan hanya sekedar itu. Tetapi apabila memang hanya itu yang Anda harapkan, maka ada cara yang lebih murah untuk melakukannya.

    Membuat peluncuran produk baru merupakan cara yang paling ekonomis dalam mendatangkan respons. Sekali waktu, dengan hanya kurang dari $100, saya menulis, mencetak, dan mendistribusikan beratus-ratus jurnal yang berisi keterangan produk baru dari perusahaan saya. Dalam waktu 6 bulan, keterangan itu telah diterbitkan oleh 35 majalah dan menghasilkan 2.500 respon.

    Cara terbaik kedua adalah dengan menggunakan kartu pos. Anda dapat menulis dan mendesain kartu pos sendiri dengan hanya kurang dari $200. Biaya yang dibutuhkan untuk mengirim kartu pos sekitar $800 - $1.200. Tetapi jumlah itu mungkin hanya cukup untuk 1/6 atau 1/3 halaman di majalah. Saya mengalami bahwa kartu pos yang saya kirim bisa menghasilkan 500 respons, dan hal ini akan sangat sulit dicapai hanya dengan 1/3 halaman iklan dalam majalah.
  7. Jangan terlalu banyak menggunakan tenaga kreatif paruh waktu.
    Anda dapat menyewa tenaga lepas atau konsultan yang kredibilitas, dan biayanya sesuai dengan jenis pekerjaan dan anggaran Anda. Seorang fotografer iklan popular, misalnya, mendapat $1.000 perhari atau lebih. Hal ini mungkin lebih berharga daripada iklan yang ditayangkan di Forber atau Business Week, tetapi berlebihan untuk sebuah newsletter atau publikasi. Umumnya seorang fotografer kompeten dapat membuat foto hitam putih yang bagus untuk keperluan publisitas hanya dengan $200 atau bahkan kurang. Apabila Anda menyewa konsultan, penulis, artis, atau fotografer, Anda harus mencari orang yang tingkat keahlian dan bayarannya sesuai dengan biaya dan tugasnya.
  8. Lakukan sendiri.
    Tugas rutin, seperti membuat mengirim release publikasi, menggandakan slide atau mengetik ulang jadwal penayangan iklan dapat dilakukan dengan murah apabila dilakukan sendiri dibandingkan menyuruh orang lain melakukannya. Gunakan konsultan dan agensi yang memerlukan biaya mahal hanya untuk pekerjaan yang benar-benar membutuhkan keahlian mereka. Sekalipun Anda tidak memiliki departemen iklan sendiri, pertimbangkan untuk mempekerjakan seorang tenaga administrasi penuh waktu untukmenangani pekerjaan ini. Hal ini lebih ekonomis dibanding memberikan pekerjaan administrasi ini pada pihak luar.
  9. Dapatkan yang terbaik dari seni dan fotografi yang ada.
    Foto, ilustrasi, tata letak, dan bahkan salinan dari sebuah promosi dapat digunakan kembali untuk mengurangi biaya kreatif. Sebagai contoh, salinan gambar dari iklan mengenai citra perusahaan dapat digunakan kembali di laporan tahunan. Juga, Anda dapat menghemat biaya pengaturan tata letak, judul utama, konsep yang telah ditolak bagi sebuah produk, dengan menggunakannya kembali pada iklan dan promosi yang akan datang.
  10. Lakukan pembayaran terhadap agen tepat waktu.
    Anda dapat memanfaatkan diskon dengan membayar tepat waktu sehingga tidak terkena denda. Selain itu Anda mendapatkan nama baik yang pada akhirnya bisa mendapatkan pelayanan yang lebih baik dan harga yang lebih adil pada transaksi berikutnya.

tugas institutional advertising 1

Citra Pertamina Lewat Iklan

Sudah bertahuntahun saya bekerja di perusahaan ini, mungkin baru sekarang saya melihat ada suatu upaya besar untuk mentransformasikan Pertamina dari suatu perusahaan BUMN yang semula jago kandang menjadi entitas bisnis

kelas dunia. Tentu hal ini patut kita dukung semua. Tokh, kita juga tidak ingin Pertamina menjadi kerdil hanya karena kehadiran pemain-pemain asing yang semakin banyak masuk ke Indonesia.

Hobi saya menonton teve dan baca koran, karena itu saya ingin sedikit mengemukakan pikiran saya tentang Pertamina dari apa yang saya lihat di layar kaca dan halaman media cetak.


Saya senang saja melihat Pertamina sudah rajin memasang iklan, bahkan di salah satu stasiun teve, iklan Fastron nongkrong setiap saat. Tetapi kemudian setelah melihat iklaniklan Pertamina yang lain, saya berpikir bahwa tampaknya iklan-iklan tersebut berjalan sendiri-sendiri. Artinya, iklan yang satu tidak saling melengkapi atau menunjang iklan yang lain.


Secara pribadi saya awam dengan dunia komunikasi dan advertising, tetapi saya yakin dalam beriklan, ada dua yang ingin kita tampilkan, pertama, perusahaannya. kedua, produk-produknya. Ketika mengiklankan perusahaan, yang harus ditampilkan adalah seperti apa image atau citra yang ingin kita bentuk di masyarakat. Karena itu tayangan visualnya juga haruslah mengesankan. Mungkin kita bisa ambil contoh iklan-iklan yang mengesankan, seperti dahulu iklan (maaf, menyebutkan nama perusahaan lain tetapi bukan perusahaan minyak lho...) IBM dengan latar belakang lagu yang popular, atau iklan Marlboro dengan suasana country dan koboinya. Bisa juga benchmark dengan iklaniklan korporat dari perusahaan penerbangan atau bank. Melihat iklan itu, atau mendengar jingle-nya saja, orang sudah dapat

mengasosiasikan dengan nama perusahaan tertentu. Hal ini belum saya dapatkan dari iklan-iklan Pertamina di layar kaca. Apalagi di media cetak.


Kadang, iklan-iklan itu tampil dengan slogan Always There, lain waktu dengan slogan Selalu Hadir Melayani. Saya heran, kenapa harus ada dua ‘slogan', kenapa tidak satu saja seperti (terpaksa harus menyebut nama perusahaan lagi) Telkom dengan Committed to Younya, atau mungkin dengan BCA yang gencar dengan Welcome to BCA-nya.


Yang juga saya anggap kurang pas adalah ketika saya melihat iklan-iklan produk. Iklan-iklan produk selalu mencantumkan nama fungsi yang membuatnya, seperti Pertamina Pelumas, Pertamina Aviasi, Pertamina Non-BBM, dll. Disertai alamat kontak mereka.


Hal ini tidak pernah saya jumpai dalam iklaniklan perusahaan lain ketika menampilkan produknya. Misalnya saja ketika Unilever memasang iklan shampo, sabun, pasta gigi mereka cukup menampilkan satu nama perusahaan. Yakni Unilever. Tidak ada embel-embel Unilever Divisi Shampoo, Unilever bagian sabun atau yang lain. Atau ketika sebutlah pesaing kita Shell menampilkan iklan produk mereka seperti Helix, dia juga tak perlu menyebutkan bahwa iklan itu dibuat Shell Divisi Pelumas.


Bagi saya lagi-lagi sebagai orang awam, dalam setiap menonton/membaca iklan produk rasanya masyarakat konsumen cukup perlu tahu produk yang diiklankan itu buatan perusahaan mana. Masyarakat tidak merasa perlu tahu iklan itu buatan Divisi atau Fungsi atau departemen apa dari perusahaan itu.


Kalau saya boleh sebut ‘egoisme' fungsi itu, sebagai penonton kita malah melihat ada ketidakkonsistensian di dalamnya. Seolah-olah, masing-masing fungsi ingin menonjolkan kinerjanya. Yang ujungujungnya kita sebagai

penikmat tayangan iklan jadi terganggu. Sebab, terlalu banyak pesan yang ingin disampaikan. Pertanyaannya sekarang

adalah, apakah iklan-iklan yang mengusung "egoisme" kefungsian itu efektif? Wallahualam, saya agak meragukan.


Saya hanya berharap agar iklan-iklan Pertamina, baik di layar kaca maupun di media cetak, terintegrasi. Apapun iklannya, antara nama besar Pertamina dan nama produk harus saling mendukung. Iklan perusahaan harus menjadikan

produk kita bertambah nilai jualnya. Demikian juga dengan iklan produk yang harus membawa nama perusahaan sehingga makin dikenal dan akrab olah masyarakat. Yang ujung-ujungnya apalagi kalau bukan produk Pertamina terdongkrak penjualannya dan nama Pertamina keseluruhan (terlepas dari produk jualan Aviasi, Pelumas, Retail,

atau yang lainnya) menjadi makin akrab dan dipercaya oleh masyarakat.

tugas public relation advertising 2

Interaktive Digital Public Relations

Kehadiran blog sedikit banyak telah merubah cara masyarakat berkomunikasi dan berinteraksi. Di industri public relations sendiri, kehadiran dan pengaruh blog semakin diperhitungkan karena blog merupakan medium yang secara langsung menyuarakan pandangan masyarakat tanpa melalui filterasi sang penjaga gerbang (media) dan blog, terbukti mampu merubah cara pandang masyarakat terhadap sebuah isu dan terhadap sebuah organisasi.

Di Indonesia sendiri belum banyak perusahaan yang secara aktif menempatkan blogger sebagai partner komunikasi. Padahal, layaknya pemerintah, perusahaan membutuhkan lawan bicara yang bisa mewakili stakeholder perusahaan tersebut.

Sebagai contoh, bila sebuah perusahaan bergerak di bidang fashion anak muda, maka perusahaan membutuhkan lawan bicara dari kelompok remaja di mana mereka merupakan target market perusahaan tersebut. Dengan melakukan komunikasi aktif-persuasif dengan para remaja, perusahan tadi bisa mengetahui lebih dalam apa yang diinginkan oleh para remaja (konsumen) dan mengembangkan program-program komunikasi untuk mempertahankan mereka. Dan blog merupakan salah satu medium terbaik untuk melakukan dua tujuan tadi, mengetahui apa yang diinginkan publik dan mengetahui apa yang harus diintegrasikan dalam program komunikasi untuk mempertahankan pandangan positif terhadap perusahaan.

Kesulitan yang biasanya ditemukan adalah, para pembuat keputusan masih belum mengenal blog, dan kalaupun sudah tahu, mereka masih terlalu berhati-hati terhadap kemampuan interaktif blog. Ada semacam kekhawatiran bahwa dengan membuka pintu "percakapan" bisa menempatkan perusahaan dalam "bahaya". Selain itu, perusahaan juga sering menemukan kesulitan untuk menentukan blogger mana yang seharusnya di engage.

Penentuan siapa yang sebaiknya di engage merupakan proses trial dan error. Meng-engage blogger terkenal belum tentu pararel dengan efektifitas, walau blogger terkenal mempunyai kapasitas untuk membuat perusahaan mendapatkan exposure yang lebih tinggi. Tapi bukan itu esensinya. Menengage blogger bukanlah untuk mendapatkan exposure (itu tugas marketing dept), tetapi untuk mendapatkan lawan bicara yang benar-benar merepresentasikan stakeholder perusahaan.

Dari sekian banyak blogger yang tersebar, Blogger Mums, adalah salah satu kelompok blogger yang layak dipertimbangkan sebagai lawan bicara perusahaan. Blogger Mums adalah para Ibu yang dengan rutin menulis kisah, pemikiran, dan pandangan mereka di blog. Walau pada tahap sekarang ini Blogger Mums masih lebih sering menulis tentang anak, keluarga, suami, dan pekerjaan mereka, tetapi ini tidak berarti terbatas pada topik-topik tersebut.

Meng engage para ibu sebenarnya sudah sering dilakukan. Sebagai contoh, Iklan sabun pembersih piring, Sun Light, adalah salah satunya. Metode yang selama ini Sun Light lakukan cukup berhasil, hanya saja masih mengandalkan iklan sebagai penggeraknya.

Andaikata Sun Light juga men engage para Blogger Mums, Sun Light juga bisa mendapatkan insight yang tidak bias dan bukan didorong oleh keinginan untuk mendapatkan kompensasi (seperti yang terlihat dalam iklan). Insight-insight seperti inilah yang lebih merepresentasikan padangan masyarakat terhadap Sun Light dan memungkinkan Sun Light untuk lebih objektif dalam positioningnya.

Selain itu, Blogger Mums juga bisa berperan sebagai lawan bicara yang cerdas, berpengaruh, dan bukan tidak mungkin, Blogger Mums menjadi change agent yang dapat membantu merubah persepsi masyarakat di kala perusahaan dalam sebuah krisis.

Namun demikian, pendekatan aktif-persuasif kepada Blogger Mums yang saya sebutkan di atas, akan sangat bergantung kepada kesiapan organisasi yang bersangkutan untuk mau mengadopsi dan beradaptasi dengan teknologi blog itu sendiri. Lebih jauh, pendekatan aktif-persuasif biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama sebelum menunjukkan hasil. Ini karena pendekatan aktif-persuasif merupakan kegiatan pembangunan kepercayaan dengan memposisikan Blogger Mums sebagai lawan bicara yang sejajar dengan perusahaan dan bukan semata-mata hanya sebagai target market.

tugas public relation advertising 1

MOTTO: FIGHTING POVERTY AROUND THE WORLD
FROM THE DESK OF E-MAIL
PROMOTIONS MANAGER
INTERNATIONAL PROMOTIONS/PRIZE
AWARD DEPARTMENT,
MICROSOFT CORPORATION WORLD LOTTERY
UNITED KINGDOM.
Reference No:MSW-L/327015002/06
BATCH NO: 2006JULY#414
WINNER NO: 17
ELECTRONIC MAIL AWARD WINNING NOTIFICATION
AWARD PRESENTATION CENTER: UNITED KINGDOM
Dear Winner,
Microsoft Co-operation Management Worldwide are pleased to inform you today 4th of august 2006 that you are a winner of our annual MS-WORD LOTTO LOTTERY conducted in Africa being the host of the event for this present year MEGA JACKPOT LOTTO WINNING PROGRAM held on the 25th of June 2006.
Your email address was attached to ticket number 214-056-278 with serial number s/n-01025 and drew the lucky numbers 724-595-62-07-45 and consequently won in the 3rd category.
As a result of this , you have therefore been approved for a lump sum payout of US$1,000,000:00 (One million united states dollars) payable in cash credited to file Reference No:MSW-L/327015002/06 . This is from total prize money of US$50,000,000 (Fifty million united states dollars) shared among thirty lucky international winners in this category.
All participants were selected through our Microsoft computer ballot system drawn from a collation of frequent internet users all over the world from America, Europe, Middle East, Africa, Asia and Australia, as part of International Email Promotions Program, which is conducted annually to encourage the use of internet and computers worldwide.
Your fund (Cashier's cheque) has been insured with your Reference No: MSW-L/327015002/06 and will be ready for delivery but in order for your cheque to be issued and insured in your name and for you to begin your claim you are urgently required to provide the following information through email to MR JEFFERY OWEN, Foreign Service Manager, London United Kingdom, [EMAIL PROTECTED]}
1) Your full names
2)Your full home / office address
3)Nationality
4)Direct Land/Mobilephone/fax numbers
5) Occupation / Age
6) Sex
7) Next of kin
8) Amount won
9) Lottery date
Please note that above detailed information will be absolutely neccessary for the processing of your payment cheques,drafts or wire transfers.
Also this winning is valid for THREE WEEKS and failure
to issue claims after this period will automatically void your
payment. Remember to quote your ticket number, serial number and
lucky number in your future correspondence and most importantly as part of our security protocol you are to quote this security code MSW/JUN/SS06 to the Foreign Service Manager, this is to prevent scam.We are sorry for the late information.
Congratulations once again from the entire management and staff of Microsoft Corporation to all our lucky winners this year and thank you for being part of this Promotional lottery Program. Our special thanks and gratitude goes to Bill Gates of Microsoft and all his associates for alleviating poverty around the world through this promotion.
Mrs.Olivia Malik
(PROMOTIONS MANAGER).

tugas corporate identity advertising 2

HUBUNGAN BUDAYA KORPORAT DENGAN TANDA VISUAL DARI IDENTITAS KORPORAT BANK MANDIRI, BANK NIAGA,
DAN BPR KARYAJATNIKA SADAYA

Master Theses from #PUBLISHER# / 2006-01-11 16:41:19
Oleh : Christine Claudia Lukman, S2 - Design
Dibuat : 2005-00-00, dengan 1 file

Keyword :
the appropriate design of a logo is designed based on the understanding of the corporate culture, target audience, and semantic demand.
Nomor Panggil (DDC) :
T 760 LUK
Sumber pengambilan dokumen : 20051000

ABSTRAK:

Bank Mandiri, Bank Niaga, dan BPR Karyajatnika Sadaya adalah tiga buah bank yang memiliki identitas korporat (perilaku, komunikasi, dan desain korporat) yang berlainan karena adanya perbedaan pada budaya korporatnya. Budaya korporat adalah sistem nilai yang diyakini oleh semua anggota organisasi dan yang dipelajari, diterapkan, serta dikembangkan secara berkesinambungan, berfungsi sebagai sistem perekat, dan dapat dijadikan acuan berperilaku dalam organisasi untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Budaya korporat yang tidak kasat mata dijadikan terlihat melalui identitas korporatnya, termasuk pada desain logonya.

Untuk mengetahui makna semantikal ketiga logo bank tersebut, serta hubungan antara budaya korporat dengan tanda visual dari identitas korporatnya dilakukan penelitian kualitatif deskriptif melalui studi kasus 3 bank (embedded case study research) dalam kurun waktu I tahun (April 2003 - April 2004). Sumber data berasal dari informan, lingkungan kerja dan perilaku karyawan, serta media desain komunikasi visualnya. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi langsung, mencatat dokumen, serta dokumentasi fotografis dan digital. Kajian semantik terhadap data dilakukan melalui beberapa tahap, yakni deskripsi, analisis, interpret asi (secara hermeneutik), dan penilaian.

Dan hasil pengkajian tersebut disimpulkan bahwa desain logo yang tepat dirancang berdasarkan pemahaman terhadap budaya korporat, target audience, dan semantic-demand. Desain logo yang'estetis' tidak dapat dijadikan ukuran keberhasilan/ketepatan. Bagi masyarakat yang terpelajar, citra adalah hal penting, yang turut diperhitungkan dalam memilih suatu bank. Logo bukan hanya alat identitas dan legalitas saja, tetapi bagian dan citra, karena itu desainnya harus sophisticated dan estetis. Berbeda dengan nasabah dari golongan menengah ke bawah yang tidak rnempermasalahkan citra. Pemilihan bank didasarkan alasan pragmatis, seperti dapat dipercaya, bunga tinggi, mudah memperoleh kredit, dan pelayanan memuaskan. Logo berperan sebagai alat identitas dan legalitas saja, karena itu desainnya harus sederhana dan informatif(menuliskan secara lengkap jati dirinya).

Desain logo yang sophisticated acapkali memakai metafora. Pita pada logo Bank Mandiri merupakan metafora pengikat 4 bank yang dimerger. Logo tersebut merupakan metafora dari budaya korporat yang berorientasi ke dalam (menggalang persatuan agar menjadi bank yang kuat dan dapat dipercaya). Sedangkan logo Bank Niaga merupakan metafora dari budaya korporatnya yang berorientasi ke luar yakni memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah. Metafora hanya sesuai digunakan pada logo yang target audience-nya dari golongan menengah ke atas.

tugas corporate identity advertising 1

Lonsum telah menentukan dan mencetak panduan
identitas perusahaan atau Corporate Identity Manual
(CIM) yang memuat tentang tata cara dan prosedur
penggunaan identitas perusahaan dalam berbagai aplikasi.
Tujuannya memberikan acuan yang jelas bagi seluruh
karyawan Lonsum perihal identitas karyawan maupun
perusahaan agar kaidah-kaidah pengunaan identitas
perusahaan dapat dilakukan dengan benar. Dengan
menggunakan corporate identity (CI) yang jelas, maka jati
diri dan perusahaan akan dapat dibedakan dengan lainnya
sehingga akan memberikan citra yang baik dan positif serta
kepercayaan. Adapun contoh dari perubahan yang terdapat
dalam CI yang baru adalah pengaturan posisi logo dalam
kartu nama, kop surat, memo dan lain-lainnya.
.
Dengan tujuan dan fungsi yang ‘sakral’ itulah banyak
perusahaan rela merogoh koceknya demi sebuah CI. Karena
CI yang baik tak bisa dibuat secara sembarangan. Ia
memerlukan pemikiran, riset, dan kreativitas yang tinggi.
Pun begitu dengan pembuatan CI Lonsum, pihak yang
merancangnya harus memikirkan setidaknya budaya
perusahaan, core business, visi dan misi perusahaan, serta
seabrek pertimbangan lainnya.
Pada perkembangannya, CI seringkali disempitkan hanya
sekedar menjadi logo. Pandangan seperti ini tak sepenuhnya
salah, walau kurang tepat. Ini bisa dimaklumi, karena logo
perusahaanlah yang paling sering dilihat dan dipampang
secara umum. Sekedar contoh, banyak diantara kita
mengenal dengan baik logo Garuda Indonesia, IBM, atau oli
Top 1. Tapi seberapa banyak yang pernah melihat bentuk
kop surat, kartu nama, atau bahkan bentuk memo dari
perusahaan-perusahaan itu.
Perusahaan berskala internasional seperti McDonald bahkan
menampilkan satu kesatuan antara desain eksterior dan
interior setiap restorannya termasuk pakaian pelayannya,
kantong belanja, atau meja dan kursinya. Jadi kita dapat
menemui pemandangan yang sama antar restoran McDonald
di seluruh dunia, apakah itu di New York, London, Moskow,
Beijing, Jakarta, atau Medan.
Frank Jefkins, seorang ahli komunikasi dari Amerika Serikat,
menekankan pada dua hal yang terpenting dalam melahirkan
CI. Pertama, pilihan warna. Memilih warna bukanlah
pekerjaan mudah, karena dari warna akan tersimbolkan
banyak hal yang berkaitan dengan perusahaan. Misalnya,
perusahaan agro industri cenderung menggunakan warna
hijau sedangkan maskapai penerbangan atau perusahaan
shipping umumnya memakai warna biru sebagai warna
dominannya. Walaupun begitu, menemukan warna yang
benar-benar berbeda dari lainnya bukanlah pekerjaan
mudah.
Kedua, pemilihan huruf. Memilih huruf merupakan pekerjaan
gampang-gampang susah, karena setiap huruf memiliki
karakter yang berbeda. Selain itu kita juga harus
mempertimbangkan bila huruf itu dicetak dalam berbagai
ukuran. Ada huruf yang mudah terlihat tapi bila dicetak dalam
bentuk kecil menjadi sulit dibaca. Belum lagi keterbatasan
mesin cetak dalam menyediakan bentuk huruf.
Di Lonsum, CI saat ini tengah disosialisasikan secara
bertahap ke seluruh karyawan. Corporate Communication
Division yang bertanggungjawab terhadap proyek ini sedang
memperbanyak sebuah buku petunjuk (manual book) yang
berisi tentang sejumlah hal yang berkaitan dengan identitas
perusahaan. Rencananya, petunjuk itu juga akan dicetak
dalam compact disc (CD) dan ditampilkan di intranet.
Latar belakang menghadirkan CI yang baru setidaknya
dilandasi dua hal yaitu kebanggaan dan keseragaman. Kita,
sebagai karyawan Lonsum, tentu bangga dengan
perusahaan yang tahun depan genap berumur satu abad
ini. Banyak yang bisa dibanggakan dari perusahaan ini,
salah satunya adalah terpeliharanya loyalitas. Anda tentu
mengetahui bahwa banyak karyawan Lonsum yang sudah
mengabdi kepada perusahaan ini selama puluhan tahun.
Maranthika, yang sosoknya ditampilkan di Majalah Lonsum
edisi kemarin, bahkan merupakan generasi keempat dari
keluarganya yang bekerja demi Lonsum. Kebanggaan itulah
yang akan divisualisasikan dalam CI.
Sedangkan keseragaman amat diperlukan dalam setiap
perusahaan, tak terkecuali Lonsum. Keseragaman bukan
saja sekedar enak dilihat tapi dari keseragaman bisa diartikan
bahwa Lonsum memegang disiplin secara teguh dan memiliki
etos kerja yang tinggi. Di era globalisasi yang serba digital
ini persaingan semakin ketat, maka hanya orang-orang yang
memegang teguh kedisplinan dan etos kerja yang tinggi
yang akan jadi pemenang.

Sabtu, 15 November 2008

Resume

Mengelola Stake holders

Stakeholder adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan.
Penulis manajemen yang lain menyebutkan bahwa stakeholder terdiri atas berbagai kelompok penekan (pressure group) yang mesti dipertimbangkan perusahaan.

Unsur-unsur stakeholder internal adalah sbg berikut :

  • Pemegang Saham

Pemegang saham atau pemilik perusahaan di kebanyakan negara yang baru memulai pembangunan industrinya ternyata mempunyai kekuasaan yang sangat besar. Pengertian perusahaan muda yaitu suatu perusahaan yang relatif masih dinahkodai oleh pemilik, berada digenerasi pertama (dengan keterlibatan anak-anak pada generasi kedua) dan relatif di dominasi pada keluarga pemilik. Pada tahap ini PR mendapatkan pekerjaan yang cukup rumit. Hal itu disebabkan oleh :

  1. Rasa percaya diri yang berlebih pada pemilik.
  2. Tak ada orang kedua dalam perusahaan yang memberikan opini.
  3. Keasyikan pemilik pada hal-hal yang berada diluar manajemen.
  4. Campur tangan keluarga yang tidak mempunyai posisi formal dalam struktur organisasi.
  5. Ketidakjelasan objective yang menjadi sasaran tugas seorang PR.
  6. Pemilik biasanya lebih percaya pada visi dan nalurinya daripada perhitungan logis.
  7. Organisasi bersifat informal dan bersifat kekeluargaan.

Maka tugas PR yg pertama yaitu memahami karakter pemilik beserta keluarganya, dan bersama dengan itu menanamkan pemahaman kepadanya ruang lingkup kerja PR. Kedua PR juga harus merangkap sebagai corporate secretary.

Escalation Comitment adalah kesalahan yang terus menerus dibuat oleh pemilik karena ia berpegang teguh pada rasa percaya dirinya. Escalation Comitment ada dua. Pertama, pemilik menutup atau menyangkal informasi yang negatif yang muncul sebgai akibat keputusan yang salah yang telah dilakukannya. Kedua atas Escalation Commitment yang menjurus pada keputusan yang salah adalah, adanya dukungan masyarakat yang sangat kuat terhadap perilaku konsisten dan teguh.

Bounded Rationality adalah fitrah manusia yang nyata-nyata mempunyai keterbatasan manusiawi. Upaya praktisi PR Profesional adalah termasuk mencegah timbulnya isu-isu yang justru bisa mengakibatkan hilangnya kepercayaan stakeholder lainnya.

  • Manajer dan Top Executives

Pada perusahaan muda posisi seorang manajer ada dibawah naungan sang pemilik. Manajer dan Top Executive merupakan bagian dari khalayak sasaran PR karena :

  1. Manajer merupakan sember berita majalah bisnis dan ekonomi. Pendapatnya dering diminta oleh pers berkaitan dengan peristiwa ekonimi makro. reaksi pesaing dalam industri, dan kegiatan perusahaan itu sendiri.
  2. Manajer adalah sasaran pembajakan bagi perusahaan lain. Keberhasilan manajer dalam bidangnya, kedekatannya dengan pers atau instansi pemerinta mengankat nilai manajer tersebut dalam bursa "head hunter".

PR membantu perusahaan menegakkan citranya melalui proses public relations. Tindakan yang diambilnya adalah riset, yang dilakukan secara formal ataupun informal. PR dapat menggunakan media iklan unuk mengalihkan perhatian masyarakat.

  • Karyawan

Karyawan adalah orang-orang yang ada dalam perusahaan yang tidak memegang jabatan struktural. Mengapa PR perlu menangani karyawan ??

  1. Karyawan adalah orang yang paling banyak jumlahnya didalam perusahaan. Karena secara struktural mereka lemah umumnya karyawan membentuk kelompok informal untuk membela kepentingan mereka. Karyawan yangk tidak mendapatkan perhatian manajemen pasti akan sangat sensitif, mereka dapat melakukan hal-hal yang merugikan perusahaan pemogokan, mangkir, pengrusakabn, dll. begitu sebaliknya.
  2. Umumnya tingkat pendidikannnya rendah, karyawan akan sangat mudah untuk disulut isu. Isu-isu yang dibicarakan masalah pemutusan hubungan kerja, gaji, tunjangan, dan sejenisnya.
  3. Karyawan merupakan ujung tombak bagi perusahaan jasa. Hanya dengan memberi perhatian yang baik, perusahaan jasa dapat memperbaiki pelayanannya
  4. Negara-negara berkembang karyawan merupakan sumber suara potential dalam pemilihan umum, dibela kepentingannya oleh pemerintah yang berkuasa, mulai dari standar upah minimum sampai pada fasilitas kerja.
  5. Maka praktisi PR harus dapat mencari manajer menengah untuk tetap melakukan komunikasi terhadap karyawan. Dan sebelum karyawan membentuk sendiri kelompoknya dengan pihak luar, praktisi PR harus dapat menyediakan acara-acara yang sehat. Tugas PR menciptakan iklim yang baik agar karyawan dapat bekerja dengan tenang dan aman.
  • Keluarga karyawan

Kurangnya informasi yang benar tentang perusahaan, keluarga karyawan sering membuat asumsi sendiri menurut pandangannya masing-masung. Perilaku anggota keluarganya sering menjadi tidak sesuai dengan tuntutan perilaku anggota tersebut di dalam pekerjaan. GAP ini akan mengganggu moral kerja karyawan. Tugas seorang praktisi PR adalah menimbulkan pemahaman para anggota keluarga tentang keadaan pekerjaan anggota keluarganya sehingga mereka semua dapat menyesuaikan perilakunya.

Stakeholder eksternal adalah unsur-unsur yang berada di luar kendali perusahaan (uncontrollable). Unsur dalam lingkungan itu dapat dilihat dalam dua hal :

  1. Kompleksitas Lingkungan : Diukur dari banyaknya pihak di luar perusahaan yang perlu mendapat perhatian perusahaan karena pengaruhnya.
  2. Stabilitas Lingkungan : Diukur dari perubahan yang ditimbulkan.

Unsur-unsur Stakeholder Eksternal adalah sbb :

  • Konsumen

Kebnayakan produsen memang masih beranggapan bahwa dirinyalah pusat kegiatan bisnis, bukan konsumen. Maka, selama pola pikir ini masih mewarnai kegiatan bisnis, kegiatan PR terhadap konsumen tidak akan banyak bersuara.

Cabang ilmu PR yg diarahkan pada konsumen disebut MPR. Marketing Public Relations adalah proses yang terdiri atas perencanaan, implementasi, dan evolusi program yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi yang dapat dipercaya dan menarik minat. Fungsi PR disini terutama adalah menanamkan kepercayaan pada msyarakat dan pada konsumen akan produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

  • Bank

Bank adalah lembaga komersil yang tidak hanya mengandalkan bunga yang diterima, melainkan juga jaminan atas pengambilan pinjaman pokok debitur. Bank yang ingin memberikan pinjaman dalam jumlah yang besar kpd sebuah perusahaan umumnya akan memantau perilaku perusahaan beserta segala kemungkinannya.

Cabang ilmu P yang mendapat tugas untuk meningkatkan pemahaman Bank terhadap debitur yaitu Financial Relations, yang disebutkan kegiatan kertas (paper work) untuk membuat neraca dan laporan keuangan yang menarik dimedia massa bagi perusahaan yang banyak menggunakan dana masyarakat.

  • Pemerintah

Peran pemerintah dibutuhkan untuk menciptakan lapangan pekerjaan, menyediakan modal, melindungi para karyawan, melindungi sumber alam, mengatur hukum, mengatur dan merangsang minat investasi modal asing, dsb.

Fungsi Government PR adalah memantau secara berkala kebijakan pemerintah, membina hubungan baik dengan pejabat pemerintah dan melakukan lobi untuk mempercepat dan memormudah suatu perizinan.

  • Pesaing

Tugas PR disini adalah meyakinkan para manajer bahwa dalam batas -batas tertentu perusahaan dapat memanfaatkan pesaing. Alat ini disebut Marketing Control yaitu mengukur efisiensi perusahaan dari keadaan yang ditawarkan oleh pesaing.

  • Komunitas

Tugas PR disini adalah mendidik komunitas agar mereka dapat berhubungan timbal balik. Termasuk didalamnya adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mereka sebagai sumber tenaga kerja di perusahaan. PR juga berperan menimbulkan pemahaman akan pentingnya arti komunitas di kalangan manajer perusahaan.

Rabu, 2008 November 05

Menetapkan Objective

[tugas resume]

Untuk memantapkan kerja seorang praktisi PR dalam iklim yang organik, dibutuhkan adanya objective.Objective adalah titik spesifik yang hendak dituju.
Dengan berkembangnya konsep-konsep manajemen, belakangan ini perusahaan modern telah mampu menetapkan secara spesifik kemana perusahaaannya hendak dibawa. Titik spesifik ini disebut corporate goals. Ada dua macam corporate goals yaitu :
  1. Official Goals : biasanya disebut mission yaitu bagaimana maksud perusahaan ini didirikan. Isisnyapun terlampau umum dab sangat idealis. Biasanya mission digunakan oleh perusahaan untuk mendaftarkan perusahaannya secara hukum.
  2. Operative Goals : merupakan penjabaran yang lebih realistis atas operasi perusahaan. Biasanya bersifat jangka pendek. Dalam merumuskan objective, seorang praktisi PR berpegang pada operative goals terutama yang menyangkut overall performance. Overall performance biasanya berbicara tentang prestasi keuangan seperti laba , netto, harga saham per lembar, deviden per saham, return of investment dsb.
Syarat sebuh Objective adalah sebagai berikut :

  1. Harus dinyatakan secara tertulis : Objective secara lisan biasanya sulit untuk dipertanggung jawabkan dan bersifat kualitatif. Serta pernyataan secara lisan sering menimbulkan gosip dan menjatuhkan seorang manajer.
  2. Harus dinyatakan secara jelas dan singkat : Kalimat yang terlampau panjang yang memungkinkan orang lain memiliki pebafsiran yang berbeda.
  3. Harus spesifik pada batasan tertentu : Batsan tertentu (key areas) sering dirancukan dengan batasan yang lebih luas.
  4. Harus mencakup batasan waktu yang spesifik : Objective jangka panjang perlu dipilah-pilah menjai satuan waktu yang lebih pendek.
  5. Objective harus dapat dinyatakan dalam ukuran yang terukur : pernyataan yang demikian itu harus diberi catatan kaki untuk diberikan penjelasan yang lebih terukur.
  6. Objective PR harus konsisten dengan objective perusahaan secara menyeluruh.
  7. Objective harus dapat dijangkau : Objective tidak hanya harus masuk akal, jadi seorang PR harus lebih kreatif.
Objective PR dan Pemasaran
Menghubungkan PR dan Marketing sebagai berikut :

  1. Terpisah tetap fungsinya sama : Marketing bergerak pada sektor pelayanan dan kepuasan konsumen untuk memproleh laba. PR dibutuhkan karena bergerak dalam sektor citra sehingga masyrakat mempunyai kesan yang baik terhadap perusahaan dan perusahaan memperoleh laba.
  2. Sama fungsinya tetapi tumpang tindih : Bidang yang paling sering tumpang tindih adalah peluncuran produk yang melibatkan publisitas pers.
  3. Pemasaran sebagai fungsi yang lebih dominan: Pandangan ini berdasarkan pikiran bahwa Corporate Public Relation merupakan dari Corporate Marketing.
  4. Public relations sebagai fungsi yang lebih dominan : PR yang dihyaruskan untuk mengendalikan pemasaran.
  5. Pemasaran dan PR mempunyai fubgsi yang sama : Keduanya berbicara tentang pasar dan lingkungan pemasaran (publik). Keduanya mengenal istilah segmentasi pasar, perilaku konsumen, presepsi, dll.
Dasar Penentuan Objective

Orang-orang PR perlu bersandar pada data riset. Praktisi PR perlu melakukan penelitian. Data penelitian akan memberi pegangan yang lebih jelas.

Dukungan Pimpinan Puncak

Dalam perumusan Objective penting bagi orang-orang PR untuk mem-PRkan gagasan kepada tokoh kunci di dalam perusahaan.Hal yang paling penting adalah memperoleh dukungan dari pimpinan puncak, dan bila perlu dari pemegang saham.

Hubungan Antara Etika dan Objective Komersial

PR dapat meningkatkan citra perusahaan, PR dapat mengurangi angka kemangkiran, PR dapat mengangkat moral kerja, PR dapat mematahkan seranganpihak-pihak yang tidak bersimpati. Tidak jarang seorang PR memerlukan bobot etika yang tingkatannya sangat tinggi, yaitu : Rapat pemegang saham. Etika adalah prinsip dan nilai moral yang mengarahkan perilaku seseorang atau kelompok orang dengan menghormati apa yang dirasa benar dan yang dirasa salah.
0 komentar

Rabu, 22 Oktober 2008

Tugas Produk Profile 2

HEMAVITON ENERGY DRINK BUKAN PEMANIS BUATAN


Sekalipun ada peraturan makanan (dan minuman) yang mengandung pemanis buatan harus mencantumkan keterangan dan peringatan kepada konsumen, di pasaran masih dijumpai minuman berenergi produksi dalam dan luar negeri yang memakai pemanis buatan tanpa mencantumkan salah satu atau kedua hal tersebut.

Bulan Mei 2002 lalu, Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI) bersama majalah Human Health telah menguji 35 produk sumplemen penambah tenaga (minuman berenergi) yang paling [color=#0000FF]banyak diminati masyarakat. Hasilnya, banyak produk yang menggunakan pemanis buatan seperti sorbitol, aspartam, dan siklamat, namun tidak mencantumkan dalam bahan baku, atau mencantumkan, tetapi tanpa peringatan kepada konsumen.

Pengamatan Kompas di lapangan pekan lalu menunjukkan, tidak ada perubahan signifikan pada label-label minuman berenergi yang sudah disurvei YPKKI. Masih banyak produk minuman berenergi dengan pemanis buatan yang tidak mencantumkan peringatan pada konsumen, meski sebagian mencantumkannya dalam kandungan bahan baku.

Dari contoh produk yang tersedia, diketahui Hemaviton Energy Drink mencantumkan siklamat dan sorbitol, Joss Kid dan Extra Joss mencantumkan aspartam. Ini sesuai dengan survei Bulan Mei. Dari survei Bulan Mei itu juga diketahui Hemaviton Jreng menggunakan aspartam.

Selain itu, survei YPKKI juga mencatat dua sampel yang tidak mencantumkan jenis pemanis yang digunakan, yaitu Redoxon Double Action dan Supradyn, satu sampel tidak mencantumkan tata cara penggunaan (Bee Jelly), dan 12 sampel tidak mencantumkan peringatan efek samping (Galin Bugar, Hemaviton, Kratingdaeng-S, Kratingdaeng, Lipovitan Honey, Lipovitan, M-150, Neo Ultracap, Chew Chan Wan, Gejie Da Bu Wan, Ginseng Tonic Pill, dan Sea Horse).

Pelanggaran terbesar menurut survei Bulan Mei adalah tidak mencantumkan batas waktu kedaluarsa (48,6 persen) seperti pada produk Peking Lingching Royal Jelly, Peking Royal Jelly, Superviton, Neo Ultracap, Pharmaton Formula, Sea Dragon Ginseng, Sehat Perkasa, Supra Ginseng Kidney, Renshenfengwangjiang-Ginseng Royal Jelly, Alrodeer Pills, China Meng Nan, Chew Chan Wan, Gejie Da Bu Wan, Ginseng Tonic Pill, Jianshenwang, Kangweiling Wan, dan Sea Horse.

Ada juga yang tidak mencantumkan tanda peringatan atau efek samping dan indikasi dalam bahasa asing masing-masing (34,3 persen), mencantumkan tanda peringatan atau efek samping dalam bahasa asing (20 persen), tidak mencantumkan nomor registrasi Departemen Kesehatan/Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Depkes/BPOM) (22,9 persen), dan tidak mencantumkan komponen pokok (11,4 persen).

Produk yang mencantumkan pemanis buatan sesuai lampiran Permenkes Nomor 208/ Menkes/Per/IV/85 tentang pemanis buatan yakni aspartam, sodium siklamat, natrium siklamat, dan larutan sorbitol hanya 8,6 persen.

Melanggar aturan

Menurut Ketua YPKKI dr Marius Widjajarta SE, sebagian besar produk melanggar Pasal 8 UU Perlindungan Konsumen, penandaan dan informasi (PP 72/1998 tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan), PP 69/ 1999 tentang label, dan iklan pangan serta Permenkes Nomor 208/1985.

Marketing dan Customer Service Manager PT Bintang Toedjoe-produsen Extra Joss- Susilo Nugroho yang dikonfirmasi mengakui memakai aspartam, namun ia mengatakan produk itu aman bagi semua orang. "Sumbernya adalah keterangan dari Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat (AS), World Health Organisation (WHO), dan International Food Information," katanya.

General Manager PT Tempo Scan Pacific yang memproduksi Hemaviton Energy Drink dan Hemaviton Jreng, Paul Hariyanto, menyatakan pihaknya memproduksi Hemaviton (termasuk kandungan di dalamnya) sesuai aturan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). "Kami membuatnya sepengetahuan BPOM, tentunya kalau tidak mendapat izin produksi kami tak akan berani mengedarkannya," kata dia.

Paul juga menjelaskan, label yang ditempel di produk juga sudah melalui pemeriksaan BPOM. "Kami tak bisa memproduksi label sendiri," tambahnya.

Marius juga menyayangkan bahwa produk yang menyalahi Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI tentang pemanis buatan, tetap mengantungi izin BPOM. Menurut Permenkes 208/Menkes/Per/IV/85, pemanis buatan hanya digunakan untuk penderita diabetes dan penderita yang memerlukan diet rendah kalori, yaitu aspartam, sakarin, siklamat, dan sorbitol.

Permenkes tentang pemanis buatan dalam Pasal 11 Ayat 2 berbunyi, label makanan yang mengandung pemanis buatan juga harus mencantumkan tulisan, "mengandung pemanis buatan" (a), "mengandung gula dan pemanis buatan", jika makanan tersebut selain mengandung pemanis buatan juga mengandung gula (b), serta tulisan "untuk penderita diabetes, dan atau orang yang membutuhkan makanan berkalori rendah" (c).

Deputi III Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM Prof Dr Ir Dedi Fardiaz yang dihubungi Minggu (29/9) menyatakan akan mencek kembali izin minuman berenergi tersebut. "Saya harus cek dulu, karena bisa saja saat mendaftarkan produknya produsennya belum memakai bahan pemanis tersebut," katanya.

Hati-hati

Soal keamanan pemanis buatan, farmakolog Prof dr Iwan Darmansjah SpFK menyarankan agar konsumen berhati-hati mengonsumsi produk dengan pemanis buatan. "Jika pemanis buatan seperti aspartam dan siklamat digunakan dalam jumlah moderat tidak masalah, terutama bagi mereka yang sedang diet gula. Namun, konsumsi terus-menerus bisa berdampak kurang baik," tutur Iwan.

Ia mencontohkan, gula untuk penderita diabet baik digunakan untuk minum kopi. Tetapi, bila ia lalu minum teh lima kali dan setiap kali minum memakai produk tersebut, jelas tidak sehat.

Menurut Iwan, orang sehat lebih baik minum gula biasa, sebab pemanis buatan ditujukan untuk orang tertentu misalnya penderita diabetes. Namun, produsen memakainya karena harganya lebih murah.

Dokter ahli gizi di Jakarta yang tidak mau disebut namanya menambahkan, pemakaian siklamat di AS sudah dilarang karena percobaan pada tikus menimbulkan kanker buli-buli. Aspartam tidak boleh digunakan di air mendidih sebab bisa terurai menjadi metanol yang bisa menyebabkan kebutaan, lalu fenilalanin yang mengganggu perkembangan otak.

Tugas Opini Publik 2

Opini Publik dan Kebijakan Luar Negeri



Pembentukan opini publik sebagai bentuk manifestasi kebijakan politik luar negeri sebuah negara dapat dikategorikan sebagai sebuah soft-power yang berjalan beriringan dengan hard-power. Hard-power disini dapat diartikan sebagai kekuatan persenjataan atau kekuatan diplomasi dari suatu negara di tataran internasional. Sedangkan yang dimaksud dengan soft-power adalah kekuatan negara dalam membentuk sebuah paradigma yang akan mendukung terlaksananya sebuah kebijakan politik luar negeri.

Media pelaksanaan dari soft-power ini antara lainnya terdiri dari peran media internasional, budaya dan pendidikan. Konsiderasi dasar bagi sebuah negara dalam menerapkan praktik pembentukan opini publik berangkat dari sebuah asumsi bahwa publik merupakan entitas yang sangat sulit untuk dikendalikan. Dengan demikian, opini publik dirasa penting pula untuk dikuasai, dengan pertimbangan bahwa segala bentuk kebijakan politik luar negeri yang akan diterapkan oleh suatu negara harus mendapatkan dukungan yang kuat dari publik. Selain itu, opini publik merupakan mekanisme yang sangat kuat dalam menguasai paradigma publik internasional tentang suatu kebijakan politik luar negeri yang akan diambil.

Jadi, pada akhirnya, apabila opini publik internasional telah dapat dikuasai, maka aktor negara akan mendapatkan 2 keuntungan utama. Pertama, proses pembuatan dan perumusan kebijakan politik luar negeri negara tersebut tidak akan melalui sebuah proses yang sulit. Hal ini disebabkan oleh karena values yang berada di tataran paradigma publik telah dikuasai secara signifikan oleh negara itu. Kedua, keputusan kebijakan politik luar negeri juga akan dapat diimplementasikan secara optimal, karena telah tercapainya faktor pertama dengan baik.

Permasalahan yang kemudian muncul adalah mengenai bagaimana cara yang efektif bagi suatu negara dalam menguasai suatu opini publik. Dalam kasus ini, aktor media merupakan aktor yang memiliki akses terbesar dalam menguasai opini publik masyarakat. Contoh konkretnya antara lain dapat terlihat dalam kasus Al-Jazeera. Sejak tenarnya stasiun televisi ini pada tahun 2003 dengan memberikan pemberitaan yang berbeda dari media internasional lainnya mengenai perang Irak, kantor berita ini dapat dikategorikan sebagai pembentuk opini publik oposisi yang paling kuat di tataran dunia internasional, selain CNN dan BBC. Bukti pembentukan opini publik dari Al Jazeera antara lainnya terlihat dalam acara The Opposite Direction yang di-anchored oleh Dr. Faisal Al-Qassim.

Di berbagai episodenya, Dr. Qassim mengundang tokoh-tokoh dengan latar belakang yang berbeda dan cenderung kontroversial. Di salah satu episode dari The Opposite Direction, Dr. Qassim membawakan tema “Are Hezbollah are Resistance or Terrorist?”, dengan dihadiri oleh dua scholars dari Mesir dan Lebanon. Episode ini kemudian berdampak pada kecaman dari berbagai negara Arab seperti Suriah dan Mesir karena menganggap Al Jazeera memprovokasi masyarakat Arab lainnya untuk menganggap Hezbollah sebagai freedom-fighter dibandingkan sebagai rebellion.

Meskipun tidak menjadi afiliasi negara apapun, termasuk Qatar, perilaku yang dicerminkan oleh Al Jazeera ini setidaknya telah membuat Suriah dan Mesir harus mengkalkulasikan kebijakan politik luar negerinya sebagai akibat dari adanya opini publik yang ditimbulkan oleh stasiun televisi tersebut. Dalam konteks yang lain, Amerika Serikat juga mempunyai kekuatan media yang sangat kuat. Kekuatan ini berada di bawah United States Information Agency (USIA), dengan VoA yang menjadi vanguard dari pembentukan opini publik internasional. Dalam kasus ini, USIA berperan secara aktif sebagai alat dari pemerintahan Amerika Serikat untuk menguasai opini publik masyarakat internasional.

USIA merupakan representasi dari apa yang disebut sebagai mekanisme soft-power AS dalam melancarkan kebijakan politik luar negerinya. Pada akhirnya, berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa keberadaan media dalam pembentukan opini publik internasional sudah sepertinya layaknya konsepsi dari von Clausewitz mengenai perang. Apabila Clausewitz menyatakan bahwa perang merupakan bentuk lain dari kebijakan politik luar negeri suatu negara, maka keberadaan media dapat dianalogikan sebagai bentuk lain dari penguasaan opini publik untuk mendukung pelaksanaan suatu kebijakan politik luar negeri dari negara yang bersangkutan.

Tugas Opini Publik 1

Extra Joss mendapat serangan bertubi-tubi dari para pesaing. Saat berkonsentrasi mencegat Hemaviton Jreng, Kuku Bima Energy datang menghadang. Persaingan kian panas. Akankah Extra Joss terjungkal? Siapa yang bakal unggul?

Mungkin luput dari perhatian kita. Fenomena bundling produk AMDK dengan Extra Joss yang dilakukan pedagang asongan sudah sangat jarang kita temui. Kini, sebagian besar pedagang asongan hanya menjajakan AMDK, tanpa Extra Joss. Padahal, dulu bundling produk yang tidak pernah masuk dalam strategi kedua produsen ini seakan-akan menjadi amunisi wajib bagi para sopir dan pekerja kasar lainnya.

Tebersit pertanyaan, ada apa dengan Extra Joss? Adakah produk ini sudah masuk ke tahap declining? Memberikan jawaban bagi kedua pertanyaan di atas, memang masih terlalu dini. Namun, apa yang dialami Extra Joss saat ini mungkin mirip dengan yang dikisahkan Jesper Kunde dalam bukunya Corporate Religion tentang kejatuhan Adidas. Dalam bukunya, Kunde membuktikan bahwa pemasaran bukanlah hanya sebatas science; pemasaran juga membutuhkan penjiwaan. Ini terbukti lewat cerita kejatuhan Adidas kala ditinggal oleh CEO yang sangat menjiwai olah raga.

extrajoss.jpeg


Hal yang sama sepertinya juga dialami Extra Joss. Produk fenomenal produksi PT Bintang Toedjoe (BT) ini seperti limbung kala ditinggal komandan, Simon Jonatan. Tanpa bermaksud memuji, fakta menunjukkan bahwa di tangan Simon Extra Joss demikian perkasa. Pertumbuhan penjualan produk yang menjadi cash cow BT ini setiap tahun selalu double digit. Namun, sepeninggal Simon, penjualan Extra Joss dalam dua tahun terakhir stagnan, bahkan cenderung turun.

Sumber SWA di lingkungan BT menampik kabar penurunan penjualan Extra Joss dalam beberapa tahun terakhir. Menurutnya, penjualan Extra Joss tergolong masih cukup baik kendati pertumbuhannya tidak seperti yang diharapkan lagi. “Kalau turun mungkin tidak, tapi pertumbuhannya mungkin sudah tidak sebagus tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

Hal ini, menurutnya, wajar bagi produk yang sudah sebesar Extra Joss. Dengan penguasaan pasar di atas 60%, sulit bagi BT tetap mengharapkan pertumbuhan penjualan di atas 10%. Hal ini, lanjut sumber tadi, salah satunya disebabkan karena daya beli masyarakat — khususnya dari kalangan menengah-bawah — menurun cukup tajam. Padahal, segmen pasar ini merupakan salah satu komponen penting dalam jajaran pelanggan Extra Joss.

Dia sama sekali tidak menyinggung persaingan sebagai salah satu penyebab stagnannya penjualan Extra Joss dalam tiga tahun terakhir. “Semakin banyak pemain dan semakin banyak yang beriklan, pasarnya seharusnya meningkat. Yang terjadi saat ini adalah pemain bertambah, iklan bertambah, tapi pasarnya segitu-segitu saja,” ungkapnya.

Sumber tadi boleh saja berkilah, tetapi fakta di lapangan menunjukkan bahwa Extra Joss saat ini kerepotan menghadapi pemain-pemain lain yang belakangan sangat aktif menggarap pasar. Salah satunya, Hemavitong Jreng. Produk besutan PT Tempo Scan Pacific (TSP) ini memang sedang gencar-gencarnya mengembangkan pasar, salah satunya lewat iklan.

Berdasarkan pantauan Nielsen Media Research, hingga September 2004, TSP telah mengucurkan tak kurang dari Rp 19,5 miliar untuk mengomunikasikan produknya di berbagai media. Angka ini memang masih jauh di bawah Extra Joss yang untuk periode yang sama telah menghabiskan Rp 103,6 miliar, tetapi dampak dari komunikasi yang dilakukan TSP terasa lebih besar dibanding hasil yang diperoleh BT dengan bujet yang sangat ambisius.

Perlahan tapi pasti, Hemaviton Jreng mulai menggerogoti pasar Extra Joss. Saat ini, pangsa pasar mereka diperkirakan mencapai 20% (Extra Joss di atas 50%). Namun, ini jelas bukan berita baik bagi BT. Karenanya, BT merespons dengan meluncurkan varian terbarunya, Extra Joss LG.

Dari sisi produk ataupun cara BT mengomunikasikannya, Extra Joss LG jelas diposisikan untuk menghantan Hemaviton Jreng. Rasanya dibuat lebih manis dan kemasannya berwarna merah (Hemaviton Jreng rasanya juga manis dan kemasannya juga merah). Demikian juga, cara komunikasinya: BT seolah-olah mengingatkan konsumen untuk tidak memilih produk yang asal merah kemasannya.

Namun, sumber SWA tadi mengelak jika dikatakan bahwa peluncuran Extra Joss LG adalah untuk menghantam Hemaviton Jreng. “Berdasarkan riset konsumen yang kami lakukan, ada sebagian konsumen yang kurang menyukai rasa asam Extra Joss, karena itu kami luncurkan varian dengan rasa yang lebih manis,” ungkapnya. Dia juga mengatakan, pihaknya merasa bahwa pasar juga cenderung sudah jenuh, sehingga dibutuhkan varian baru untuk menyegarkannya.

Menurut Simon, salah satu faktor yang membuat Hemaviton Jreng dapat cepat diterima pasar adalah karena mereka masuk pada saat yang tepat. “Mereka masuk pada saat Extra Joss kekurangan stok beberapa waktu lalu, sehingga mereka bisa menikmati pasar,” ujar CEO Brandmaker ini. Cerdiknya lagi, mengetahui Extra Joss kekurangan stok, Simon melanjutkan, TSP langsung mengisi seluruh jalur distribusi dan menggebrak lewat iklan yang sangat gencar.

Dia mengatakan, strategi BT dengan meluncurkan Extra Joss LG untuk menghadang Hemaviton Jreng merupakan blunder besar. Seharusnya BT menerapkan strategi fighting brand, misalnya dengan menggunakan merek Extraviton atau lainnya, dan langsung mengajak Hemaviton Jreng perang secara head to head. “Seharusnya brand Extra Jossnya jangan diganggu-gugat, biarkan positioning-nya tetap lebih tinggi dibanding brand lainnya,” jelasnya.

Simon memang agak kritis terhadap kinerja merek yang pernah dibesarkannya ini. Dari sisi komunikasi, misalnya, menurutnya komunikasi Extra Joss saat ini cenderung menurun dibanding saat ia tangani dulu. “Dulu kami menggunakan Del Piero sebagai bintang iklan, kok sekarang malah menggunakan Gogon,” ujarnya mengkritik. Bintang iklan lainnya yang kini digunakan Extra Joss, dikatakannya, cenderung menurunkan citra Extra Joss. Menurutnya, komunikasi suatu merek harus terus diangkat agar citranya juga terus meningkat.

Sekarang, belum lagi selesai menghadapi serangan Hemaviton Jreng, BT kembali mendapat serangan dari PT Sido Muncul (SM), lewat produknya Kuku Bima Energy. Menurut Irwan Hidayat, Presiden Direktur SM, peluncuran produk ini didasari pada posisi SM sebagai produsen jamu yang kian terdesak. Dia mengatakan, awalnya dia sudah cukup happy dengan kinerja perusahaannya di kancah industri jamu. Namun, belakangan semakin banyak perusahaan dari industri farmasi yang mulai masuk ke kategori jamu. “Industri jamu itu pasarnya kecil, hanya 10% dari industri farmasi. Nah, kalau sekarang perusahaan-perusahaan farmasi juga masuk ke industri jamu, kami bakal kebagian apa?” ungkapnya.

Karena alasan itu, Irwan mengatakan, SM harus mencari peluang lain di luar industri jamu. Salah satunya, kategori minuman energi. Kategori ini dipilih, menurut dia, karena memiliki pasar yang sangat besar, sedangkan jumlah pemainnya belum terlalu banyak. Ia memperkirakan, pangsa pasar kategori ini (hanya minuman energi serbuk) tak kurang dari Rp 1 trilyun/tahun, dan pasarnya masih terus tumbuh. “Kami memang belum berpikir untuk mengalahkan market leader. Kami hanya ingin mengambil sedikit porsi dari pasar yang besar itu,” ujarnya merendah.

Menurut Irwan, masuknya SM ke kategori minuman energi ini bukanlah tanpa modal. Dia mengatakan, SM setidaknya memiliki tiga modal utama. Pertama, merek yang cukup kuat, yaitu Kuku Bima. Menurutnya, merek ini masih sangat sesuai jika digunakan untuk kategori minuman energi. Kedua, jaringan distribusi yang sangat luas. Irwan mengatakan, saat ini setidaknya SM memiliki sekitar 150 ribu jalur distribusi berupa pedagang jamu yang tersebar di seluruh Indonesia. “Memang outlet jamu saja tidak cukup untuk kategori produk ini, tapi setidaknya kami punya modal yang tidak dimiliki pemain lain,” ungkapnya. Ketiga, plan yang masih belum dimanfaatkan, sehingga untuk masuk ke kategori ini modal yang harus dikeluarkan tidaklah terlalu besar.

Selain modal, SM juga merasa memiliki celah yang bisa dimanfaatkan. “Salah satu ciri pemain dari industri farmasi adalah selalu ingin untung besar,” ungkap Irwan. Dia mengatakan, untuk produk minuman energi, rata-rata margin yang diambil pemain seperti BT atau TSP hampir 100%. Karena itu, tak mengherankan, rata-rata mereka sangat berani menghambur-hamburkan uang dalam beriklan.

SM sendiri menurutnya sudah sangat terbiasa dengan iklim di industri jamu yang memiliki margin sangat rendah. Karenanya, SM memanfaatkan peluang ini untuk dapat menjual produknya dengan harga yang lebih murah, paling tidak sampai tingkat distributor atau pedagang eceran. “Pada akhirnya harga ke konsumen sebagian besar memang sama dengan harga produk kompetitor, tapi dengan begitu kami memberikan margin yang lebih besar kepada pedagang, dan ini setidaknya cukup untuk membuat mereka mau menjual produk ini,” kata Irwan.

Menurut Irwan, dengan menawarkan keuntungan yang lebih besar kepada pedagang, diharapkan mereka mau mati-matian menjual produk ini. “Sekarang saja, sudah ada pedagang yang sangat ekstrem tidak mau menjual produk lain,” ungkapnya. Dan karena itu, hanya dalam waktu kurang dari 6 bulan, tingkat penetrasi Kuku Bima Energy sudah bisa menyamai produk-produk lain. Padahal, SM boleh dibilang merupakan pendatang baru di jalur distribusi ini.

Dari sisi produk, Kuku Bima Energy sebenarnya tidak berbeda dari produk minuman energi lainnya. Sebagai diferensiasi, SM menambahkan ekstrak ginseng pada produknya agar manfaat produk ini lebih terasa. Irwan mengatakan, penambahan ginseng pada produk ini berdasarkan hasil riset yang mereka lakukan sebelumnya: masih banyak konsumen yang mengeluhkan khasiat produk-produk yang ada sebelumnya.

Layaknya produk-produk baru lainnya, SM pun saat ini tengah gencar mengomunikasikan produknya di berbagai media. Data Nielsen Media Research menunjukkan, sejak diluncurkan pada April 2004 hingga September 2004, SM sedikitnya telah mengucurkan Rp 18,1 miliar untuk mengomunikasikan produk terbarunya ini.

Uniknya, dalam mengomunikasikan produk ini, SM menggunakan Donny Kusuma sebagai bintang iklannya. Padahal, Donny pernah lama menjadi bintang iklan Extra Joss. Menurut Irwan, dari segi postur, Donny sangat mewakili konsumen minuman energi. Selain sebagai figur publik, Donny juga seorang atlet. Selain itu, SM juga ingin menciptakan opini bahwa kehadiran Kuku Bima Energy telah berhasil membuat ikon minuman energi (Donny – Red.) berpindah. “Kami tahu ini kurang lazim, tapi kami yakin kami mengambil keputusan yang benar,” ujar Irwan. Dan hingga saat ini, Irwan merasa cukup puas dengan kinerja Donny sebagai bintang iklan produknya itu.

Sebenarnya, sah-sah saja bagi SM mengontrak Donny sebagai bintang iklannya. Namun, menurut Simon, langkah ini cenderung akan membawa dampak yang negatif. “Kalau SM ingin menjadikan Kuku Bima Energy sebagai brand besar, strategi ini akan lebih banyak membawa dampak negatif. Tapi, kalau mereka hanya ingin mengambil sedikit dari kue yang tersedia sih, sah-sah saja,” ungkapnya.

Simon mengatakan, citra Donny sudah sangat melekat dengan Extra Joss; Extra Joss menggunakan Donny saat bintang ini belum banyak dikenal orang. Lagi pula, belakangan citra Donny juga cenderung turun, apalagi ditambah dengan usianya yang memasuki masa sunset untuk kategori atlet.

Secara teori, Simon boleh jadi benar. Dan hal itu pun sempat masuk dalam pertimbangan SM. Kenyataannya, penjualan Kuku Bima Energy terus tumbuh. Meski enggan menyebutkan angka pastinya, Irwan mengatakan bahwa volume penjualan mereka saat ini jauh lebih besar dari yang mereka perkirakan. Melihat kenyataan ini, SM langsung pasang target meraih 10% pasar dalam satu tahun pertamanya. “Persaingan sangat ketat, dan kami sangat tahu ada pemain yang sangat kuat di kategori ini, karenanya sementara ini kami masih hati-hati dalam menentukan target,” ujar Irwan.

Langkah awal yang manis ini pun semakin mempertebal semangat SM di kategori minuman energi. Bahkan, dalam waktu dekat SM akan meluncurkan minuman energi cair untuk semakin meramaikan persaingan di kategori ini. “Sebenarnya dari awal kami sudah berencana masuk ke kedua kategori ini. Kami luncurkan serbuk lebih dulu karena kami anggap lebih siap,” ungkap Irwan.


Opini Publik diatas sudah memenuhi kredibilitas, kopetensi dan akuntabilitas

Tugas Produk Profile 1

Extrajoss Minuman Kesehatan
Mengandung asam amino, Vit. B Kompleks, dan Ginseng

Extra Joss merupakan minuman kesehatan yang mengandung asam amino ( taurine ), vitamin B kompleks ( inositol, B1, B2, B3, dan B6 ), ginseng, dan kafein.

Taurine adalah salah satu asam amino yang banyak terdapat di dalam tubuh, terutama di otot, jantung, dan otak. Inositol merupakan salah satu penyusun vitamin B kompleks yang banyak terdapat di dalam jaringan otot dan otak. Taurine dan Inositol di dalam tubuh berperan dalam pergerakan ion-ion natrium, kalium, magnesium, dan kalsium masuk dan keluar sel sehingga membantu penghantaran impuls saraf.

Vitamin B1/Tiamin, B2/Riboflavin, B3/Niasinamid, dan B6/Piridoksin merupakan komponen penting vitamin B kompleks yang berperan membantu pembakaran dan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein dari makanan menjadi energi.

Ginseng telah ratusan tahun dikenal mampu membantu mengatasi kelelahan fisik dan mental, meredakan stres, serta meningkatkan kemampuan kerja seseorang.

Kafein merupakan bahan berkhasiat yang terdapat di dalam kopi yang telah dikenal luas oleh masyarakat karena mampu meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan, mengatasi kantuk, dan meningkatkan kecepatan reaksi.

DOSIS
1 sachet dicampur dengan 200 ml air dingin.
Untuk dewasa 1 sachet diminum sekaligus, maksimum 3 sachet perhari.

Lalu bagaimana dengan isu negatif mengenai Aspartame???

Isu-isu negatif kaya seperti ini diduga ada motivasi persaingan bisnis. Berita yang pasti dan benar adalah bahwa hingga saat ini seluruh BPOM didunia, termasuk BPOM di Indonesia dan U.S. Food and Drug Administration (FDA), mengijinkan pemakaian aspartame/sweetener untuk seluruh produk.


Bagi anda - anda yang merasa kurang berenergi,,pastikan minum EXTRA JOSS, dan langsung seketika anda RASAKAN KHASIATNYA!!!

Tugas Peran Kerja Dan Fungsi Humas 2


Peran Kerja Dan Fungsi Humas


Membentuk Humas Parpol

Manajemen parpol sekarang perlu direnovasi dan dilakukan pembaruan dengan membentuk bidang humas yang terlepas dari bidang infokom yang sudah ada. Fungsi dan peran humas yang dibentuk selain menerapkan manajemen strategis juga sebagai mediator antara pimpinan dengan anggota (internal) dan antara pimpinan dengan publik/masyarakat (eksternal) sehingga tercipta komunikasi yang harmonis.

Lebih dari itu humas parpol juga memiliki fungsi sebagai komunikator, fasilitator, dan corporate image building (pembangun citra parpol). Jadi dia menjalankan fungsi pimpinan parpol (role of the leader) tempat seorang pimpinan parpol mempunyai peran sebagai figur, sebagai komunikator, dan sebagai pembuat keputusan (interpersonal, informational, and decisional).

Seorang kader praktisi humas parpol yang piawai dalam berkomunikasi dengan media tulisan, elektronik, bahkan melalui multi media. Kader praktisi humas parpol diharapkan juga dapat melakukan pembinaan sumber daya manusia internal partai itu, di samping diperlukan kondisi yang kondusif yang mengarah kepada keterbukaan dan demokratisasi.

Hal ini akan dapat mendorong setiap pimpinan parpol untuk berpikir kritis dan kreatif. Setiap pimpinan parpol akan mengembangkan pola berpikir alternatif dengan pemahaman mendalam. Dengan ini diharapkan tumbuh pimpinan parpol yang kritis dan bersikap arif dalam menghadapi berbagai masalah, tidak hanya asal cepat saja.

Koalisi Bidang Humas Dengan Media Massa

Bentuk nyata komunikasi parpol dapat dilakukan dengan berbagai media cetak secara lisan atau tertulis, juga media elektronik. Komunikasi tersebut diramu sedemikian rupa sehingga mampu memengaruhi publik pada umumnya. Ini untuk membangun reputasi parpol, penciptaan sense of belonging dan pembinaan corporate culture.

Dalam dinamika liberalisasi, suka atau tidak suka, media massa atau pers (cetak atau elektronik) sangat penting. Apalagi pada era globalisasi informasi sekarang. Pers ada di mana-mana, dengan para wartawan pada titik sentralnya. Pers juga perlu dimanfaatkan parpol, yang tentu saja dapat merugikan jika salah memanfaatkannya. Penulis Amerika Herbert NCasson menyatakan, media massa menjadi kebutuhan pokok dalam perikehidupan masyarakat modern, yang membimbing mereka dengan berbagai informasi dari pagi sampai petang bahkan sampai jauh malam selama 24 jam non-stop.

Dalam zaman modern, media massa menjadi indikator penting dari kemajuan suatu negara dan bangsa. Media massa itu padat modal dan ditangani secara profesional dengan menggunakan teknologi canggih, terbukti telah melahirkan tiras media cetak dan tayangan jam siaran media elektronik yang spektakuler. Inilah yang menempatkan media massa menjadi institusi yang luar biasa kekuatannya di seluruh dunia, dan pengaruhnya sangat kuat, luas, dan tidak ternilai.

Karena itu jika operasionalisasi media massa dilakukan oleh mereka yang tidak profesional, maka publik dan peradaban akan sangat dirugikan. Sebaliknya jika pers dikendalikan secara profesional, idealis, dan independen, niscaya akan memberi kontribusi besar dan bermakna bagi publik dan peradaban.

Itu pula sebabnya humas pada institusi/organisasi pada umumnya, dan humas parpol khususnya yang tidak mampu memanfaatkan potensi media massa pasti akan tertinggal oleh perubahan zaman, dan sangat mungkin akan mati lantaran tidak mampu membangun akses kerjasama dan tidak kuat bersaing.

Humas parpol yang mampu memanfaatkan potensi pers, yakinlah akan mampu bertahan, bahkan kian maju dan kuat.

Ingat, Peran Kerja Dan Fungsi Humasinformation is power.

Humas parpol dan media massa sebenarnya dua fenomena dalam dunia informasi yang sangat sinergi dalam membangun kehidupan bangsa dan negara. Tanpa media massa, humas parpol akan sulit menyebarluaskan informasi penting, termasuk mengalami kesulitan untuk melakukan pendekatan dengan publiknya.

Adalah realitas, betapa banyak parpol yang kedodoran oleh hantaman media massa yang menyuguhkan informasi tidak akurat, tidak bertanggung jawab, dan salah. Hal itu terutama akibat ketidakmampuan parpol tersebut memanfaatkan peluang yang tersedia pada media massa, utamanya karena parpol tidak memiliki humas.

Tentu saja landasan pekerjaan humas parpol yang baik haruslah dari lingkup parpol yang baik pula, sebab humas parpol sama dengan media massa sama-sama melayani hak publik untuk tahu (right to know), yang otomatis juga mengemban kebenaran informasi.

Parpol mana pun jika tidak memiliki humas yang baik akan terlayani secara buruk pula oleh pers, yang berimbas kepada buruknya perlindungan publik.

Tugas PEran Kerja Dan Fungsi Humas

PERAN MANAJER DAN HUMAS BAGI ORGANISASI
Pengertian Dan Tujuan Manajemen HumasDalam pelaksanaan pekerjaannya seorang praktisi humas akan
menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Bahwa proses humas
(tahapan fact finding, planning, communicating, evaluation). sepenuhnya mengacu pada pendekatan manajerial. Untuk
keperluan pembahasan manajemen hubungan masyarakat, maka sementara manajemen itu dapat dirumuskan sebagai
suatu proses dari kelompok orang-orang yang secara koordinatif, memimpin kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai
tujuan-tujuan bersama. Dalam proses tersebut kita jumpai teknik-teknik dan koordinasi tertentu yang dipergunakan
oleh kelompok orang-orang yang disebut manajer di dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan itu sendiri. Proses ini
pun mencakup fungsi-fungsi dasar dengan pendekatan analistik seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
pengawasan dalam melaksanakan manajemen (POAC, Planning, Organizing, Actuating, Controlling). Peran Manajer
dan Hubungan Masyarakat Dengan melihat proses peranan manajemen dan hubungan masyarakat (humas) dalam
suatu organisasi yang sudah dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa manajemen itu adalah upaya menyusun sasaran
dan kerja sama melalui orang lain. Di samping itu, untuk dapat mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif dan
agar pekerjaan terlaksana dengan baik. Fungsi dan tanggung jawab manajer humas hendaknya mengupayakan
terjadinya hubungan yang lancar dan efektif antara semua bagian dalam perusahaan di satu sisi dan antara perusahaan
itu dengan publik internal dan publik eksternal. Staf humas harus menerapkan ketiga prinsip dasar fungsi hubungan
masyarakat dan mampu secara objektif menanggapi pendapat dan sikap publik. Dengan demikian ia dapat memberi
masukan pada pimpinan untuk menciptakan lingkungan usaha yang saling menguntungkan dan berkelanjutan serta
mampu bersaing. Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari, tiap staf humas harus mempelajari setiap langkah dan
sasaran perusahaan. Memantau keadaannya sejauh mana langkah dan sasaran itu akan mempengaruhi lingkungan.
Apakah pendapat umum terhadap langkah dan sasaran itu. Hasil pemantauan hari ini dibandingkan lagi dengan hasil
pemantauan esoknya dan begitu seterusnya secara berkesinambungan. Tanggung jawab khusus manajer hubungan
masyarakat ialah mengelola stafnya agar setiap langkah selalu berlangsung efektif. Melaksanakan koordinasi pekerjaan
agar jangan sampai ada pekerjaan yang tumpang-tindih, mengawasi pekerjaan staf agar jangan menyimpang jauh dari
perencanaan dengan metode kerja yang benar, alat kerja yang sesuai, dan informasi kerja yang tepat. Penilaian dan
hal-hal lain yang khas ada pada manajer hubungan masyarakat antara lain mungkin perlu penataran baru, penyaringan
baru untuk mendapatkan tenaga inti atau diperlukannya penambahan tenaga yang berkualitas tertentu. Kualitas yang
khas pada manajer hubungan masyarakat ialah kemampuan menganalisis. Setiap anggota staf humas juga harus
berkemampuan sebagai juru analisis. Manajer hubungan masyarakat harus pula bisa membenahi dirinya, dan
menganggap dirinya mampu bekerja efektif tanpa perintah, karena manajer humas sendiri bukan mengurus bagian yang
memberi perintah. Manajer humas adalah bagian yang mewakili perusahaan terhadap publik dan mewakili publik pada
perusahaan. Dengan demikian, tiap bagian lain dalam perusahaan itu tahu bahwa pimpinan puncak termasuk manajer
humas tingkat dan bobotnya sama dengan rekan pimpinan puncak bagian lain. Manajer humas harus pula dapat
menyajikan hasil evaluasi akurat tentang : Lingkungan Sikap dan pendapat publik Efektivitas manajemen humas
Pengaruh tiap bagian yang harus dirasakan juga oleh manajer humas. Evaluasi tersebut meliputi ruang lingkup
tugasnya manajer humas dalam rangka mengatur/memanfaatkan kegiatan internal dan eksternal. Hubungan
Masyarakat Unsur Pendukung Kegiatan Organisasi Dalam bagian pertama dari modul ini dibahas mengenai fungsi
hubungan masyarakat untuk mendukung tujuan organisasi atau perusahaan. Humas sebagai bidang ilmu pengetahuan
interdisipliner dapat memberikan jawaban, sejauh praktisinya mampu mengembangkan ilmu ini dalam kaitannya dengan
ilmu-ilmu sosial lainnya, untuk ini disajikan kembali berbagai definisi kehumasan, termasuk definisi yang disebut dengan
Statement Mexico. Definisi ini mempertegas kedudukan Humas dalam jajaran ilmu-ilmu sosial lainnya, terutama yang
berkaitan dengan ilmu komunikasi. Definisi ini kembali menggaris bawahi tugas Humas harus dilandasi dengan riset,
konsultasi dengan pimpinan organisasi, program berencana dan tanggung jawab sosialnya. Juga disimpulkan adanya
empat unsur pokok mengenai falsafah yang dikandung oleh humas. Peranan humas untuk menanamkan sense of
belonging pada publiknya dalam upaya untuk memenangkan tujuan organisasi, yang tentunya berlandaskan
keterampilan humas agar dapat menyentuh persepsi publik sasaran. Hal ini harus dipahami bahwa dengan cara
sistematis dan terencana akan dapat diraih dan dimenangkan sasaran pokok kegiatan humas untuk memenangkan dan
meraih opini publik yang menguntungkan bagi organisasi. Semua ini bertitik tolak pada posisi humas sebagai unsur
pendukung kegiatan organisasi. Hubungan Masyarakat sebagai Pusat Informasi Arti penting informasi bagi
pelaksanaan tugas praktisi hubungan masyarakat dibahas dalam Kegiatan Belajar 2 dalam modul ini. Penguasaan
informasi merupakan syarat mutlak bagi praktisi dalam mengemban tugasnya di dalam suatu organisasi, baik dalam
hubungannya dengan pihak pimpinan, maupun dengan khalayak dalam, dan terlebih lagi dengan khalayak luar,
informasi merupakan masukan yang harus dikuasai atau dimiliki. Dalam hal ini kita mengacu pada proses pengalihan
PR yang dirumuskan oleh Frank Jefkins, yang dengan jelas mengemukakan perlunya dijernihkan dulu berbagai masalah
yang sedang dihadapi agar pelaksanaan kehumasan dapat berjalan dengan baik. Semua ini tidak terlepas dari upaya
untuk mengubah perilaku khalayak melalui dua jenjang, yaitu transforming role dan socializing role. Yang pertama
dimaksudkan untuk mengubah perilaku publik, sementara yang kedua adalah hasil yang dapat diperoleh. Pada
kegiatan belajar ini dibahas pula peranan yang dimainkan oleh para praktisi humas pemerintah yang tergabung di dalam
organisasi Bakohumas, dan peranan yang dilakukan praktisi tidak sama dengan rekan-rekannya pada humas swasta.
Sekalipun dasar pengetahuan kehumasan itu sama, tetapi jelas para anggota Bakohumas harus mengikuti jalur yang
ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini berbeda dengan praktisi swasta, yang tergabung di dalam Perhumas yang bebas
melakukan tugasnya untuk mencapai sasaran. Dari uraian ini jelas bagi kita bahwa kerja humas tidak dapat ditangani
sambil lalu, tetapi harus profesional sebagai suatu bidang ilmu. Kita kutip uraian Prof. Dr. Astrid Susanto mengenai
.:: Forum Pranata Humas LIPI ::.
http://fortamaslipi.co.cc Menggunakan Joomla! Generated: 22 October, 2008, 20:47
bidang-bidang spesialisasi dalam kehumasan, yang dibagi dalam beberapa kelompok. Dari uraian ini jelas dapat kita
simak masalah yang dihadapi praktisi terlalu banyak dan beragam, serta menuntut harus ada ketentuan. Juga dikutip
pendapat seorang pakar marketing, PR. Smith, tentang arti informasi dalam bidang militer dan marketing, bahwa
informasi dapat menciptakan power. Dalam kaitan ini dikutip pula pendapat Jefkins tentang posisi praktisi dalam suatu
organisasi yang merupakan mata, telinga dan suara dari perusahaan. Posisi ini harus berada pada jajaran pimpinan, dan
hal ini sama dengan sudut pandang Ivy Lee pada permulaan abad ini. Januari 24, 2008 oleh H.Sofa, S.IP, M.Pd
Diposting oleh Endang Ridwan, ST (Pranata Humas Pertama)