Senin, 15 Desember 2008

tugas public relation advertising 2

Interaktive Digital Public Relations

Kehadiran blog sedikit banyak telah merubah cara masyarakat berkomunikasi dan berinteraksi. Di industri public relations sendiri, kehadiran dan pengaruh blog semakin diperhitungkan karena blog merupakan medium yang secara langsung menyuarakan pandangan masyarakat tanpa melalui filterasi sang penjaga gerbang (media) dan blog, terbukti mampu merubah cara pandang masyarakat terhadap sebuah isu dan terhadap sebuah organisasi.

Di Indonesia sendiri belum banyak perusahaan yang secara aktif menempatkan blogger sebagai partner komunikasi. Padahal, layaknya pemerintah, perusahaan membutuhkan lawan bicara yang bisa mewakili stakeholder perusahaan tersebut.

Sebagai contoh, bila sebuah perusahaan bergerak di bidang fashion anak muda, maka perusahaan membutuhkan lawan bicara dari kelompok remaja di mana mereka merupakan target market perusahaan tersebut. Dengan melakukan komunikasi aktif-persuasif dengan para remaja, perusahan tadi bisa mengetahui lebih dalam apa yang diinginkan oleh para remaja (konsumen) dan mengembangkan program-program komunikasi untuk mempertahankan mereka. Dan blog merupakan salah satu medium terbaik untuk melakukan dua tujuan tadi, mengetahui apa yang diinginkan publik dan mengetahui apa yang harus diintegrasikan dalam program komunikasi untuk mempertahankan pandangan positif terhadap perusahaan.

Kesulitan yang biasanya ditemukan adalah, para pembuat keputusan masih belum mengenal blog, dan kalaupun sudah tahu, mereka masih terlalu berhati-hati terhadap kemampuan interaktif blog. Ada semacam kekhawatiran bahwa dengan membuka pintu "percakapan" bisa menempatkan perusahaan dalam "bahaya". Selain itu, perusahaan juga sering menemukan kesulitan untuk menentukan blogger mana yang seharusnya di engage.

Penentuan siapa yang sebaiknya di engage merupakan proses trial dan error. Meng-engage blogger terkenal belum tentu pararel dengan efektifitas, walau blogger terkenal mempunyai kapasitas untuk membuat perusahaan mendapatkan exposure yang lebih tinggi. Tapi bukan itu esensinya. Menengage blogger bukanlah untuk mendapatkan exposure (itu tugas marketing dept), tetapi untuk mendapatkan lawan bicara yang benar-benar merepresentasikan stakeholder perusahaan.

Dari sekian banyak blogger yang tersebar, Blogger Mums, adalah salah satu kelompok blogger yang layak dipertimbangkan sebagai lawan bicara perusahaan. Blogger Mums adalah para Ibu yang dengan rutin menulis kisah, pemikiran, dan pandangan mereka di blog. Walau pada tahap sekarang ini Blogger Mums masih lebih sering menulis tentang anak, keluarga, suami, dan pekerjaan mereka, tetapi ini tidak berarti terbatas pada topik-topik tersebut.

Meng engage para ibu sebenarnya sudah sering dilakukan. Sebagai contoh, Iklan sabun pembersih piring, Sun Light, adalah salah satunya. Metode yang selama ini Sun Light lakukan cukup berhasil, hanya saja masih mengandalkan iklan sebagai penggeraknya.

Andaikata Sun Light juga men engage para Blogger Mums, Sun Light juga bisa mendapatkan insight yang tidak bias dan bukan didorong oleh keinginan untuk mendapatkan kompensasi (seperti yang terlihat dalam iklan). Insight-insight seperti inilah yang lebih merepresentasikan padangan masyarakat terhadap Sun Light dan memungkinkan Sun Light untuk lebih objektif dalam positioningnya.

Selain itu, Blogger Mums juga bisa berperan sebagai lawan bicara yang cerdas, berpengaruh, dan bukan tidak mungkin, Blogger Mums menjadi change agent yang dapat membantu merubah persepsi masyarakat di kala perusahaan dalam sebuah krisis.

Namun demikian, pendekatan aktif-persuasif kepada Blogger Mums yang saya sebutkan di atas, akan sangat bergantung kepada kesiapan organisasi yang bersangkutan untuk mau mengadopsi dan beradaptasi dengan teknologi blog itu sendiri. Lebih jauh, pendekatan aktif-persuasif biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama sebelum menunjukkan hasil. Ini karena pendekatan aktif-persuasif merupakan kegiatan pembangunan kepercayaan dengan memposisikan Blogger Mums sebagai lawan bicara yang sejajar dengan perusahaan dan bukan semata-mata hanya sebagai target market.

Tidak ada komentar: